Rabu, 09 Agustus 2017

Ingin Baju yang Dikenakan Orang Lain? Potret Saja..

Sudahkah Kamu mau beli celana atau busana seperti yg dimanfaatkan seorang akan tetapi tidak mengerti merk-nya serta dimana membelinya, sekalian terlampau malu utk menanyakan segera?

Biasanya dari kita benar-benar bakal mencarinya lewat web pencari, atau segera ke mal serta menelusuri toko toko di dalamnya. Akan tetapi waktu ini nyata-nyatanya ada langkah yg lebih enteng, ialah dengan memoto barang itu --sebaiknya sembunyi-sembunyi andaikan lagi tengah digunakan seorang... -- selanjutnya menggunggahnya di satu buah penerapan, serta penerapan itu bakal mencarikan barang yg sama sesuai.

Apilkasi itu bernama LYKE. Menurut CEO-nya, Bastian Purrer, penerapan ini benar-benar memiliki tujuan utk meringankan orang beli kemeja lewat ponselnya.

" Costumer kerapkali ada masalah utk menemukannya fashion yg sama sesuai asa mereka, lebih-lebih andaikan mereka tak tahu nama khusus dari fashion itu, " kata Bastian terhadap Kompas Lifestyle.

Menurut Bastian, melalui penerapan LYKE seorang bakal dapat mencari kemeja yg diidamkan cuma dengan memoto kemeja itu selanjutnya memasukannya ke penerapan. Mesin dengan kecerdasan (artificial intelligence) yg ditanamkan pada penerapan bakal mencari barang mirip bahkan juga dapat memadu padankan dengan type yg lagi tengah hipe.
" Dengan feature ini, costumer cuma butuh ambil poto fashion yg diidamkan lewat feature camera atau menarik gambar dari galeri poto yg tersimpan pada smartphone ke feature LYKE image search, " ujar Bastian.

Pencarian dilaksanakan ke situs-situs penjualan on line seperti blibli, sociolla, serta yang lain. Penerapan bakal menghadirkan barang yg sama atau mirip, bersama-sama harga nya di semasing web.

Walau begitu, permasalahan yg kerapkali nampak kalau kita beli barang dengan cara on line merupakan bab ukuran serta rasa. Berapa orang yg beli sepatu melalui langkah on line semisal, merasa sepatu yg kirim kesempitan. Atau kala beli busana, nyata-nyatanya berbahan tak seperti yg diasumsikan.

Maka itu, kebanyakan orang beli melalui on line kalau udah familiar dengan merk atau barang itu.

Kala Kompas Lifestyle coba menyambangi diantara satu pusat perbelanjaan di Jakarta, dari berapa pengunjung mengakui masihlah tambah banyak beli kemeja dengan cara konvensional atau datang ke store segera.
Alasannya, dengan datang ke toko mereka dapat menegaskan situasi barang yg bakal dibeli, lantaran menurut pernyataan, tak sedikit yg merasa pengalaman tdk memakai seperti barang yg tidak sama pada yg dipesan dengan barang yg hingga di tangan.

" Di mall barangnya real, ukuran sama sesuai, warna sama, apabila di on line kadang-kadang gak sama sesuai, " kata seseorang pengunjung mall.

Walaupun demikianlah, menyaksikan kecenderungan jadi lebih ada banyak orang berbelanja on line, Bastian harapkan penerapannya dapat mendukung banyak orang-orang. " Jumlah konsumen off-line utk fashion masihlah tambah besar ketimbang dengan on line. Jadi Lyke ini menjadi alternatif utk mereka yg memang gemar berbelanja off-line tetapi kemungkinan harga di mall terlampau mahal, " ujarnya.

Faktanya jumlah pembelian melalui on line benar-benar bertambah. Hal semacam itu disadari Advertising & Promotion Manager Sekurang-kurangnya, Ruth Setiaty. " Benar-benar ya trennya berbelanja on line cukup besar, karenanya kita juga bukan hanya jual kemeja lewat store akan tetapi kita ada on line juga. "

Menurut Ruth, mode orang beli kemeja lewat on line senantiasa bergerak naik andaikan dipandang dari penjualan on line yg dikelolanya. Akan tetapi, andaikan ketimbang dengan konvensional, menurut data yg dimilikinya, warga ada banyak yg bertransaksi segera di store. Baca informasi menarik dan paling asik lainnya hanya di : http://palingasik.id/